Sebagaimana kita maklumi bahwa tujuan hidup di dunia ini sejak dahulu
kala sampai sekarang dan bahkan sampai hari kiamat nanti adalah ingin
mencapai kebahagiaan hidup. Dan untuk itu manusia telah memiliki akal
fikiran atau ratio yang memiliki kemampuan yang sangat hebat. Karena
dengan akal fikiran tersebut manusia telah dapat memiliki ilmu
pengetahuan yang sangat tinggi dan mampu menciptakan alat-alat tehnologi
yang sangat canggih, yang apabila hasil penemuan akal fikiran sekarang
ini diceritakan pada zaman dahulu kala, niscaya akan dianggap sebagai
hal yang irrasional (tidak masuk akal).
Akan tetapi betapapun
jenius, brilian dan kecerdasan akal fikiran, ternyata memiliki tiga
macam kelemahan pokok yang tidak dapat dipecahkan oleh akal fikiran itu
sendiri. Tiga kelemahan pokok tersebut adalah:
Akal fikiran itu
tidak dapat mengetahui hakekat kebenaran. Buktinya ialah banyak teori
kebenaran yang dikemukakan oleh para ahli filsafat yang berbeda-beda
antara teori yang satu dengan yang lain, padahal kita tahu dengan pasti
bahwa kebenaran yang sejati hanyalah satu.
Akal fikiran itu tidak
dapat mengetahui letak dan hakekat kebahagiaan hidup. Buktinya ialah
bahwa seringkali sesuatu yang dibayangkan oleh seseorang akan dapat
membahagiakan hidupnya; sehingga dia mengerahkan seluruh fikiran, tenaga
dan dana yang ada padanya, namun setelah tercapai, ternyata malah
membawa kesengsaraan hidup yang berkepanjangan.
Akal fikiran itu
tidak dapat mengetahui asal muasal manusia. Artinya meskipun akal
fikiran itu sangat cerdas, jenius, brilian, ternyata tidak dapat
menjawab tujuh macam pertanyaan berikut:
Dari mana manusia itu datang sebelum hidup di dunia ini?
Mengapa manusia itu harus hidup di dunia ini?
Siapa gerangan yang menghendaki kehidupan manusia di dunia ini?
Untuk apa manusia hidup di dunia ini?
Mengapa setelah manusia terlanjur senang hidup di dunia dia harus mati; padahal tidak ada seorangpun yang senang mati?
Siapa gerangan yang menghendaki kematian manusia?
Kemana nyawa manusia setelah mati dan bangkainya dikubur?.
Ketiga
macam kelemahan akal fikiran manusia tersebut di atas adalah bukti yang
nyata bahwa manusia mutlak memerlukan petunjuk yang dapat mengatasi
ketiga kelemahan akal tersebut dan yang dapat memberikan bimbing-an
kepada manusia agar hidupnya di dunia ini dapat memiliki ketenangan dan
ketentraman jiwa yang menjadi faktor penentu bagi kebahagiaan hidup.
Petunjuk
tersebut dikenal dengan nama agama, yang berasal dari bahasa Sansekerta
(bahasa India kuno), yang berarti: a = tidak, dan gama = kacau. Jadi
yang dimaksud dengan agama adalah peraturan-peraturan yang dipergunakan
untuk mengatur manusia agar hidupnya di dunia ini tidak kacau.
Kalau kita perhatikan seluruh agama yang ada di dunia ini, maka dapat kita kelompokkan menjadi dua kelompok.
sumber : http://kafilahcinta.roomforum.com/t113-manfaat-agama-bagi-kehidupan-manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar